Dalam tulisan pada jurnal “Cerebral Cortex” para peneliti memperlihatkan bahwa area otak yang dinamakan ” Inferior Parietal Lobule (IPL) ” pada pria umumnya lebih besar dibandingkan pada wanita. Area tersebut merupakan bagian dari cerebral cortex dan terdapat di kedua sisi otak diatas kuping. Psikiater Godfrey Pearlson, M.D., yang memimpin studi tersebut, menyatakan bahwa IPL dikedua sisi tersebut tidak simetris. Pada pria IPL disebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan disebelah kanan. Sedangkan pada wanita IPL disebelah kanan lebih besar dibandingkan dengan IPL disebelah kiri. Pada pria perbedaan sosok antara IPL kiri dan kanan tidak terlihat dengan jelas. Para peneliti juga mengamati bahwa IPL sebelah kiri pada otak postmortem dari seorang ahli fisika dan ahli matematika adalah lebih besar dari rata-rata milik orang biasa.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan MRI-scan pada otak dari 15 pasang pria dan wanita. Mereka menggunakan perangkat lunak komputer Universitas Hopkins yang dirancang ahli psikiatris Patrick Barta, M.D., Ph.D. untuk membandingkan seluruh volume IPL berdasarkan gender. Dengan perangkat lunak tersebut para peneliti dapat menghitung dan membandingkan volume IPL sebelah kiri dan sebelah kanan. Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa pria memiliki jaringan IPL 6% lebih banyak dibandingkan yang dimiliki oleh wanita. Menurut Pearlson inferior parietal lobule pada manusia jauh lebih berkembang dibandingkan pada binatang. Hal ini memberikan peluang bagi otak untuk memproses informasi dari indera penglihatan dan indera peraba, dan memungkinkan bagi otak untuk berpikir secara cepat terutama yang berkaitan dengan cara merumuskan persepsi dan perhatian.
IPL sebelah kanan erat hubungannya dengan kinerja memori atas keterkaitan antar ruang, kemampuan untuk mengartikan keterkaitan antara bagian tubuh dan kesadaran yang mempengaruhi perasaan seseorang . Pearlson mengatakan bahwa IPL sebelah kiri lebih terlibat dalam persepsi, seperti menilai atau memperkirakan berapa cepat benda bergerak, memperkirakan waktu dan mempunyai kemampuan melihat gambar tiga dimensi. Menurut Pearlson perbedaan kinerja IPL kiri dan IPL kanan memberikan penyederhanaan mengapa seseorang ahli dalam bidang fisika dan matematika , sementara yang lainnya lebih ahli dalam bidang bahasa. Dalam penelitian terdahulu, Pearlson memperlihatkan bahwa dua area terpenting di otak , yakni frontal dan temporal lobe, yang dimiliki oleh wanita adalah lebih besar. Mungkin hal ini yang dapat menjelaskan mengapa wanita lebih ahli dalam menguasai bahasa.
Otak pria sangat tersistematis, dengan kemampuan yang tinggi untuk mengelompokkan segala sesuatu, kemampuan yang rendah untuk multitasking, kemampuan yang tinggi untuk mengontrol emosi, orientasi hubungan (relasional) yang rendah, orientasi kerja yang tinggi, kemampuan yang tinggi untuk “mengasingkan diri”, kecenderungan untuk bertindak lebih dulu baru berpikir kemudian jika mengalami stress, respon yang agresif terhadap resiko, dan kecenderungan untuk berkompetisi dengan para pria lain.
Otak wanita mempunyai tingkat empati yang tinggi, kemampuan yang rendah untuk menggolong-golongkan, kemampuan yang tinggi untuk multitasking, kemampuan yang rendah untuk mengontrol emosi, mempunyai orientasi hubungan (relasional), orientasi kerja yang rendah, kemampuan yang rendah untuk “mengasingkan diri”, kecenderungan untuk berpikir dan merasa terlebih dahulu sebelum bertindak dalam meresponi stress, respon yang berhati-hati terhadap resiko, dan kecenderungan untuk bekerja sama dengan para wanita lain.