Sabtu, 22 Oktober 2011

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Berikut ini adalah definisi pertumbuhan ekonomi menurut beberapa ahli :
  1. Menurut Prof. Simon Kuznets (dalam Jhingan, 2000: 57), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi bagi para penduduknya. Definisi ini memiliki 3 komponen utama, yaitu pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat. 
  2. Menurut Boediono (1999:8), pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Pengertian ini mencakup tiga aspek, yaitu proses, output perkapita, dan jangka panjang. Boediono (1999:1-2) juga menyebutkan secara lebih lanjut bahwa Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam pengertian ini, teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan teori mengenai pertumbuhan penduduk. 
  3. Menurut Sumitro Djoyohadikusumo (1994), pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
    Terdapat 4 penentu pertumbuhan ekonomi, yaitu :
    1. Sumber Daya Manusia (SDM),  menyangkut aspek kuantitas dan kualitas pekerja yang mencakup keterampilan, pengetahuan, serta kedisiplinan para pekerja.
    2. Sumber Daya Alam (SDA), meliputi tanah, minyak dan gas, air, dan mineral, serta kualitas lingkungan. Dalam perkembangannya, kemurnian penggunaan SDA di beberapa negara bukan menjadi salah satu penyebab suksesnya perekonomian mereka, namun kesuksesan ini lebih didominasi oleh keberadaan modal serta ketersediaan tenaga kerja.
    3. Formasi kapital, meliputi ketersediaan modal, mesin, jalan, dan infrastruktur lain.
    4. Teknologi, meliputi teknologi di bidang Ilmu Alam, teknik, manajemen, dan entrepreneurship.
      Berikut ini adalah definisi pembangunan Ekonomi menurut beberapa ahli :
      1. Adam Smith (dalam Suryana, 2000:55), pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi
      2.  Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11), mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak.
      3. Irawan (2002: 5), pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.
      4. Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205), pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.
      5. Sadono Sukirno (1985:13), pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
        Menurut UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pembangunan ekonomi diarahkan kepada pemantapan sistem ekonomi nasional untuk mendorong kemajuan bangsa. Dengan adanya pembangunan ekonomi ini, pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dalam suatu negara dapat dijadikan pedoman dalam mengetahui laju pertumbuhan ekonomi. Dalam prosesnya, laju pertumbuhan penduduk lebih rendah daripada laju pertumbuhan ekonominya, sehingga kesejahteraan penduduk dapat tercapai.
        Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Terjadinya pembangunan ekonomi ditandai dengan bertambahnya laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah yang lebih besar daripada laju pertumbuhan penduduknya. Sebagai akibatnya, ketimpangan distribusi pendapatan semakin kecil, kemiskinan semakin berkurang, sehingga kesejahteraan penduduk akan meningkat. 
        Terdapat 5 tolok ukur dalam pembangunan ekonomi, yaitu :
        1. Pendapatan perkapita (PNB dan PDB)
        2. Kesempatan kerja
        3. Perekonomian yang stabil
        4. Neraca pembayaran luar negeri
        5. Distribusi pendapatan yang merata 
          Sumber dana investasi dapat berasal dari tingkat suku bunga dan akumulasi modal. Tingkat suku bunga sangat berperan dalam menentukan tingkat investasi suatu negara. Saat tingkat bunga rendah, maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi, karena kredit dari bank masih menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sumber dana investasi lainnya berasal dari akumulasi modal. Dengan adanya akumulasi modal, akan memungkinkan dilaksanakannya spesialisasi kerja melalui mekanisasi yang lebih baik sehingga produktivitas kerja dapat meningkat.
          Salah satu teori yang ada tentang pertumbuhan ekonomi adalah teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dan Malthus, yang menyebutkan bahwa tanah memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan tanah dan lahan yang semakin langka dan kemudian membuat harga tanah yang ada menjadi mahal sehingga menyebabkan harga sewa yang ada juga meningkat. Selain itu, terdapat pula tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh suatu negara dalam pertumbuhan ekonomi, yang dikemukakan oleh W.W Rostow, yaitu tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap menuju kematangan, dan tahap konsumsi massal yang tinggi.
          Sedangkan teori-teori yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi 5 golongan besar yaitu aliran Klasik, Karl Marx, Shumpeter, Neo Klasik, serta Post Keynesian. Teori-teori ini mengemukakan sebab-sebab pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.
          Dibutuhkan peran serta pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan perkapita penduduk di negaranya. Hal ini dikarenakan pendapatan perkapita penduduk suatu negara dapat dijadikan salah satu tolok ukur dalam pembangunan ekonomi karena dapat mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara. Upaya peningkatan pendapatan ini dapat dilakukan melalui upaya perluasan kesempatan kerja bagi penduduk sehingga penduduk dapat memperoleh perkerjaan. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan IPTEK yang tinggi, efisiensi kerja dapat dimunculkan melalui penekanan terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta hasil kerja yang dihasilkan juga lebih baik.




          Sumber:
          Fitra, Safrezi. 2010. “Inilah 3 Rekomendasi OECD untuk Indonesia”. Citied from http://economy.okezone.com/read/2010/11/01/20/388541/inilah-3-rekomendasi-oecd-untuk-indonesia Diunduh pada 24 Juni 2011.
          Irawan, Suparmoko. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE.
          Jhinghan, ML. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
          Mudrajat, Kuncoro. Ekonomi Pembangunan, Teori dan Kebijakan, halaman 37 s/d 69. Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN.
          Samuelson, Paul A. dan Nordhausses William D. Economic. Eighteenth Edition, Mc. Graw-Hil, halaman 555 s/d 576.


          2 komentar: