Kamis, 26 Juli 2012

Teori Kutub Pertumbuhan Ekonomi (Growth Pole Theory)


Teori ini dipelopori oleh Francois Perroux, seorang ahli ekonomi regional bekebangsaan Perancis. Teori ini berlandaskan pada Teori Shcumpeter, yang menyatakan bahwa peran inovasi (kewiraswastaan) di dalam meningkatkan pertumbuhan atau pembangunan ekonomi.
Teori aglomerasi (kutub pertumbuhan) adalah pemusatan spasial berhubungan dengan industri yang berisi dorongan pertumbuhan pada pusat kota melalui pemekaran dan menginduksi pertumbuhan kota yang jauh dari pinggir pantai.
Teori Growth Pole dapat diartikan sebagai berikut :
¨ Salah satu alat utama yang dapat melakukan penggabungan antara prinsip-prinsip sentralisasi dengan desentralisasi.
¨  Teori yang menjadi dasar strategi kebijaksanaan pembangunan wilayah melalui industri daerah.
¨  Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi di segala tata-ruang. Akan tetapi, terjadi hanya terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang berbeda intensitasnya.
¨   Salah satu cara untuk menggalakan kegiatan pembangunan suatu daerah tertentu melalui pemanfaatan aglomeration economies sebagai faktor pendorong utama.

Teori Growth Pole dapat pula diartikan secara fungsional dan secara geografis.
·    Secara Fungsional
Suatu lokasi pemusatan kelompok usaha atau cabang industri yang hubungannya bersifat memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu mestimulasi kehidupan ekonomi baik kedalam maupun keluar (daerah belakangnya). (Tarigan: 128-129)
·     Secara Geografis
Suatu lokasi yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction), yang menyebabkan banyak usaha tertarik untuk berlokasi didaerah tersebut dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas yang ada. (Tarigan: 128-129).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ruang terdapat pusat-pusat yang memiliki kekuatan untuk mengembangkan pusat itu sendiri dan untuk berkembang secara lebih luas, mempengaruhi daerah sekitarnya. Selain itu, dari pengertian diatas, dapat disimpulkan inti dari Teori Growth Pole, yaitu :
¨ Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan antar industri sangat erat, maka perkembangan industri unggulan akan mempengaruhi perkembangan industri lain yang berhubungan dengan industri unggulan.
¨  Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian karena akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah.
¨  Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif (unggulan) dengan industri yang relatif pasif atau industri yang tergantung industri unggulan.

Terjadinya suatu aglomerasi ditandai dengan adanya beberapa hal sebagai berikut :

  • žScale economies = keuntungan yang timbul karena pusat pengembangan memungkinkan beberapa industri bergabung dalam operasi skala besar, karena ada jaminan sumber bahan baku dan pasar.
  • Localization Economies = timbul akibat adanya saling keterkaitan antar industri sehingga kebutuhan bahan baku dan pasar dapat dipenuhi dengan mengeluarkan ongkos angkut yang minimum.
  • Urbanization economies = timbul karena fasilitas pelayanan sosial dan ekonomi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga pembebanan ongkos untuk masing-masing perusahaan dapat dilakukan serendah mungkin.

Tidak semua kota dapat digolongkan sebagai pusat pertumbuhan, tetapi sebagai suatu pusat pertumbuhan harus memiliki empat ciri sebagai berikut :
¨    Adanya hubungan intern dari berbagai macam kegiatan
Adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang tumbuh akan mendorong sektor lain karena saling terkait. Berbagai komponen kehidupan kota akan saling mendukung terciptanya pertumbuhan.
¨      Ada efek penggandaan (multiplier effect)
Adanya keterkaitan antar sektor akan menciptakan efek penggandaan. Permintaan pada satu sektor akan menciptakan produksi pada sektor tersebut maupun sektor lain yang terkait, dan pada akhirnya akan terjadi akumulasi modal. Multiplier effect sangat berperan dalam suatu kota untuk memacu pertumbuhan daerah belakangnya.
¨      Adanya konsentrasi geografis
Konsentrasi geografis dari berbagai sektor dapat menciptakan efisiensi diantara sektor yang saling membutuhkan. Selain itu juga meningkatkan daya tarik dari kota tersebut.
¨      Bersifat mendorong daerah belakangnya
Hal ini dapat terjadi apabila hubungan antara kota dan wilayah harmonis. Misalnya kota membutuhkan bahan baku dari wilayah belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan wilayah belakang untuk dapat mengembangkan dirinya. 

2 komentar: